Heboh kasus penangkapan Fransiska Anastasya Octaviany alias Rahmat Sulistio yang dijebloskan ke sel tahanan setelah memalsukan identitasnya agar bisa menikah dengan Muhammad Umar (32), cukup menarik perhatian. Dari kasus tersebut, bisa diambil pesan sejauh mana kita mengenal pasangan kita, sampai tidak bisa membedakan mana laki-laki dan perempuan.
Umar dan Icha berkenalan lewat situs jejaring sosial Facebook. Keduanya kemudian melanjutkan komunikasi melalui telepon dan melakukan kopi darat alias bertemu muka di Cibubur Juction. Icha mengaku berprofesi sebagai pramugari di sebuah maskapai penerbangan. Dengan berpenampilan layaknya seorang wanita muslimah yang menggunakan jilbab dan pakaian tertutup, Icha berhasil mengelabui korban.
Tak lama setelah perkenalan itu, Dalam video pernikahan tersebut tampak keduanya menikah secara resmi di KUA. Keduanya juga memiliki surat nikah resmi. Pernikahan antara mereka berlangsung pada Agustus 2010. Kehidupan rumah tangga diwarnai hal tak biasa, seperti Icha yang selalu menolak berhubungan badan secara normal.
Sampai akhirnya kecurigaan pun terbukti dan Icha tak bisa berkelit lagi. Saat ini dirinya tengah menjalani pemeriksaan psikologis. Seandainya ditemukan indikasi bahwa ia memang memiliki sifat keperempuanan meski secara fisik lelaki, saya berpikir dia ditindak bukan lantaran keadaannya itu, tetapi karena tindakan menipu, tidak lebih.
Sebab kita juga tak bisa mengatur orientasi seksual seseorang bukan, terlebih jika itu dimiliki sejak kecil dan sulit 'disembuhkan'. Ya kita mesti bijak menilai kasus tersebut agar mereka tidak semakin termarginalkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar