Jumat, 04 November 2011

first wiken attar: candi gebang


Kalau dihitung2 sih lil attar dah lumayan sering jalan-jalan keluar, gak cuma jadwal imunisasi or posyandu, sejak usia 2,5 bulan dah mulai dikenalkan dengan dunia luar, mulai dari main ke rumah teman, berenang, sampai pernah dibawa pas acara launching majalah. Nah, kalau jalan-jalan ke destinasi wisata ya baru pertama kali sekitar 2 minggu lalu, nyoba main ke Candi Gebang.

Sempat heran juga sih denger kata candi gebang, coz dipikir nama perumahan or daerah ternyata ada bener lho candinya. Padahal candi tersebut terletak di kawasan yang padat penduduknya.

Langsung deh bersemangat sama tempat baru. Meskipun cuaca sepertinya kurang bersahabat tapi emak2 ini tetap nekat dan membawa attar lengkap dengan peralatannya. Dengan mengenakan pakaian yang kasual plus topi warna ijo, voila ci anak manis ini pun memulai petualangan pertamanya.

Benar saja sampai di candi, baru jalan-jalan sebentar, n gak lupa juga foto-foto langit mulai mendung dan angin juga kencenganbanget. Sempat khawatir sama lil attar, tapi alhamdulillah bawa sweater n gendongan anget jadi cukup membantu dan belum hujan sampai kita berteduh di warung kopi langganan.

FYI, Candi Gebang diduga merupakan candi bercorak Hindu tertua di Jogja.Candi ini berukuran kecil, hanya sekitar 5,25 x 5,25 meter dengan tinggi 7,75 meter, dan terletak di tengah-tengah halaman yang banyak ditumbuhi pohon sukun dan akasia.

Tidak banyak informasi mengenai latar belakang dibangunnya candi yang ditemukan pada bulan November 1936 ini. Siapa raja yang membangun dan maksudnya juga masih menjadi misteri. Menurut sejarah, candi ini ditemukan berasal dari penemuan sebuah arca Ganesha oleh penduduk, yang setelah ditelusuri arca tersebut merupakan bagian dari candi. Tidak terdapat prasasti yang ditemukan di sekitar candi, sehingga usia candi hanya bisa diperkirakan dari corak dan bentuk fisik bangunan candi. Ketika ditemukan, kondisi candi sangat mengenaskan, yaitu berupa reruntuhan bangunan.

Menurut situs wikipedia, pemugaran kembali candi ini kemudian dilakukan pada tahun 1937 dan selesai pada tahun 1939 di bawah pimpinan ilmuwan Belanda, Prof. Dr. Ir. Van Romondt. Ciri-ciri fisik bangunan menunjukkan bahwa candi ini bernafaskan Hindu, dengan ditemukannya arca Ganesha, Nandiswara, dan Yoni, serta puncaknya yang berbentuk lingga. Berbeda dengan candi Hindu pada umumnya, tubuh candi ini halus, tanpa relief. Kalaupun ada, masih sangat sederhana. Dari sini diperkirakan, candi Gebang dibangun pada awal-awal abad ke-7, sekitar tahun 730 sampai 800 M, saat wangsa Sanjaya berkuasa di zaman Kerajaan Mataram Kuno.

Candi gebang menghadap arah timur, dengan sebuah ruangan berisi Yoni menghadap utara tanpa Lingga. Pada bagian atas pintu masuk, terdapat Kala yang sederhana. Di kanan-kiri pintu masuk, hanya ditemukan arca Nadiswara pada sebelah kanan, sedangkan arca Mahakala di sebelah kiri sudah tidak ada.

Candi ini memang terkesan terpencil, karena terletak di areal persawahan di pinggir perumahan. Jalan menuju ke candi ini pun bisa dibilang jalan tanah setapak. Papan penunjuk yang sudah usang mungkin tidak terlalu membantu kita menemukan lokasi candi.

1 komentar: