Minggu, 12 Februari 2012

mainan pemicu perkembangan bayi


Sambil bermain, bayi Anda yang baru berumur 0-3 bulan bereksplorasi, mengoptimalisasi perkembangannya dan bersosialisasi dengan lingkungannya. Berikut permainan yang memacu pertumbuhan optimal bayi 0-3 bulan


Bermain Cilukba. Baru tiga aktivitas yang dikuasai bayi 0-3 bulan yakni melihat, mengamati dan menoleh. Dikarenakan kekuatan leher, kepala, tangan, badan dan kaki masih terbatas. Bayi usia ini hanya bergantung pada indera penglihatan dan pendengaran, yang juga masih terbatas. Saat diajak main cilukba, ia menoleh dan mengamati Anda sambil sesekali memamerkan senyuman andalannya.


Bermain rattle. Ketika kerincingan Anda goyang-goyang, bayi akan takjub. Pandangannya terpaku pada goyangan serta suara gemerincing dari rattle. Bayi Anda akan menoleh mencari arah sumber suara. Mengamati merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi bayi usia 0-3 bulan.
Bermain gebuk drum. Bayi di usia ini memang sama sekali belum bisa bermain drum. Tapi coba perhatikan selama ia menyusu, tangannya kerap menepuk-nepuk badan Anda. Walau tanpa tekanan sekalipun, ia sebenarnya mulai bermain pukul-pukul. Bayi Anda mulai mengasah kekuatan dan kemampuan tangannya.
Bermain bola. Bayi lebih suka memasukkan bola karet ke mulutnya, karena mengeksplorasi mainan menggunakan mulut sebagai tonggak perkembangannya. Dalam masa oral ini, benda apapun ingin ia masukkan ke dalam mulut.

Bermain telepon mainan. Bayi usia ini belum tahu apa dan fungsi telepon mainan. Ia hanya mendengar suara dan kelap-kelip lampu mainannya. Namun hal itu merupakan stimulus yang baik bagi perkembangan indera penglihatan dan pendengaran. Memasuki 3 bulan, responsnya bertambah baik, tidak lagi sebuah tengokan, tapi mulai ada gumaman seperti “uuuuh…ahh.”

Bayi Anda yang kini berusia 4-6 bulan, bergerak semakin lincah. Daya jelajahnya pun semakin bertambah. Berikut permainan yang mengasah kecerdasan dan merangsang perkembangannya:

Bermain cilukba. Tawa renyahnya mulai meramaikan rumah Anda. Ia tak mau kalah berteriak, "Ba!" ketika diajak main cilukba. Sesekali bayi memperhatikan reaksi Anda dan mulai meniru mimik muka Anda.

Bermain rattle. Bayi begitu penasaran dengan mencari-cari rattle dan mencoba memegang sendiri. Berhubung kaki-kakinya masih belum kuat menumpu badan, ia mencoba meraih dengan berguling-guling dan ...hore dapat! Ia hanya memegang dan seringkali rattle terjatuh karena tangannya masih belum kuat memegangnya.

Bermain gebuk drum. Berguling kesana kemari sambil bermain dengan kedua tangannya merupakan permainan favoritnya. Ia mulai menyadari tangannya bisa diajak bermain dan bekerja sama melakukan sesuatu sesuai keinginannya, misalnya mengambil benda di dekatnya. Ketika berhasil, ia mulai memukul-mukulkan mainannya ke kasur atau ke lantai. "Duk, duk, duk!" ia senang sekali mendengar bunyi itu

Bermain bola. Bayi kagum dengan bentuk bola yang bulat besar dan bisa menggelinding ke segala arah. Saat ini, bayi Anda baru bisa memegang dan merasakan tekstur permukaan bola yang jauh lebih besar dari bola yang pernah ia eksplorasi di usia 3 bulan

Bermain telepon mainan. Pegang-pegang mainan tanpa tahu bagaimana cara memainkannya. Namun kali ini, bayi mulai mengamati gerak-gerik Anda menekan tombol-tombol di telepon. Sesekali ia tertarik meniru gerakan Anda. Bayi Anda sebenarnya masih belum bisa menekan tombol hingga bisa membuat telepon berbunyi. Kekuatan tangannya masih terbatas, belum lagi koordinasi motorik halusnya belum bisa diandalkan. Ia baru menguasai pindah memindah barang dari tangan kanan ke tangan kiri dan sebaliknya.

Bayi di usia 7-9 bulan, makin pintar meniru perilaku orang disekitarnya. Siapkan permainan yang mampu mengoptimalkan perkembangan bayi Anda di usia ini.

Bermain cilukba. Urusan tiru-meniru, bayi usia 7-9 bulan adalah jagonya. Tangan mungilnya ikut membuka-buka wajah ketika main cilukba. Belum lagi ekspresinya saat membuat Anda kaget, persis seperti apa yang Anda lakukan sebelumnya.

Bermain rattle. "Ayuk bermain rattle!" Itu maksud bayi Anda saat ia bisa memegang dan sedikit menggoyang-goyangkan rattle. Senyum dan tawanya terlihat kala ia berhasil "membunyikan" rattle. Tapi ia kadang-kadang kecewa karena masih belum mahir memegang rattle agar tidak jatuh ketika menggoyangnya.

Bermain gebuk drum. Kebahagiaan terpancar dari wajahnya ketika mendapat hadiah drum mainan. Meski pukulannya kerap tanpa tujuan dan tanpa irama, ia bisa belajar mengembangkan motorik kasarnya. Kekuatan otot tangannya pun akan terlatih.

Bermain bola. Bayi mulai jago melempar bola. Kekuatan otot-otot tangannya bisa diandalkan. Sambil duduk, sebagai salah satu kepintarannya di usia ini, bayi mencoba menaklukkan bola. Ia bahkan mulai mencari lawan main lempar bola.

Bermain telepon mainan. Kedua tangan mulai pintar. Ia suka iseng mengeksplorasi telepon mainan. Dari menarik-narik gagang telepon sampai pencet-pencet semua tombol. Jari-jarinya mulai bisa ia koordinasi dengan baik. Jadi saat bayi Anda ingin memencet tombol biru, jarinya siap di atas tombol biru.

Perkembangan otak bayi yang sudah menginjak usia 9-12 bulan makin pesat. Rangsang terus perkembangan otak bayi Anda dengan permainan berikut.

Bermain cilukba. Kata "cilukba" bisa ia lafalkan dengan cukup baik. Sekarang ia tak hanya menggunakan kedua telapak tangan untuk menutupi wajah. Ia memakai benda lain seperti selimut maupun bantal kecilnya. Kepercayaan dirinya bertambah saat ia bisa membuat Anda tertawa ketika bermain cilukba dengannya.


Bermain rattle. Bayi Anda mulai kuat menggenggam rattle. Dia sadar bisa membunyikan bermacam irama dari rattle ini. Terbukti dari aneka variasi goyangan tangannya, ke atas, ke kanan dan ke kiri. Ia semakin asyik bermain sembari memamerkan keahlian barunya.


Bermain gebuk drum. Bagai drummer kawakan, ia mulai beraksi. Ia semakin terampil memakai stik drumnya. Koordinasi kedua tangannya bisa diacungi jempol. Kepalanya mengangguk-angguk mengikuti ritme pukulan-pukulannya. JIka Anda mendengarkan lagu, ia bisa-bisa ikut mengiringi lagu dengan tabuhan drumnya.


Bermain bola. "Ini dia calon pengganti Cristiano Ronaldo!". Jagoan cilik Anda senang mendorong-dorong bola dengan salah satu kakinya sambil sesekali tangannya direntangkan seolah mencari pegangan untuk menjaga keseimbangannya. Koordinasi antara kaki kiri dan kanan bisa ia kontrol. Meski belum bisa sesuai. Walau arah bola kerap melenceng, tapi ia sangat menikmati bermain bola.

Bermain telepon mainan. "Alo..alo..," ucapnya saat mengangkat gagang telepon ke dekat mulutnya. Anak mulai mengerti cara bermain telepon mainan. Tentu ia meniru Anda, buktinya ia bergaya seperti Anda. Apalagi keahlian barunya mengoceh dan sedikit demi sedikit bicara beberapa suku kata, anak pun mengoceh di gagang teleponnya.

Sumber: www.ayahbunda.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar