Senin, 09 Maret 2015

Kenali, pahami, dan gunakan obat2an dengan benar dan tepat guna*



Selama ini jika dilihat dari piramida industri obat, pasien termasuk ke dalam piramida terendah, dimana pasien lah yang merasakan sakit, harus mengeluarkan biaya berobat, menerima efek samping dari obat yang dikonsumsi, terlebih jika terjadi kontraindikasi. Berdasar kenyataan itu, maka sudah sewajarnya jika pasien berhak tahu zat apa saja melalui obat yang masuk dalam tubuh.

Bagaimana caranya agar pasien mendapatkan informasi yang tepat dan akurat mengenai obat yang diterima. Pasca berobat dan mendapat penegakan diagnosis dari tenaga medis, pasien akan mendapatkan sejumlah obat sesuai dengan diagnosis klinis. Rational use Medicine (RUM) menurut WHO adalah pasien mendapatkan obat sesuai dengan kebutuhan klinisnya, dengan dosis yang tepat, lama /durasi yang sesuai serta tidak memberatkan dari sisi biaya.

 Maka gunakanlah prinsip pemakaian obat dengan 4 tepat dan 1 waspada. (tepat obat, tepat indikasi, tepat dosis, dan tepat penderita. Waspada terhadap efek samping, misal memburuknya kondisi.


Apa itu obat:
Obat merupakan komoditi yang dihormati karena tidak hadir begitu saja, karena melalui riset yang panjang, eksplorasi, sintesa, skrining sampai tahap uji pada hewan, ketika pada hewan lolos maka diuji ke manusia yang sehat, sehingga aman bagi manusia. Di dalamnya terdapat bahan campuran yang digunakan untuk diagnosa, mencegah, mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan luka atau kelaianan badaniah pada manusia.

Mengenal dua jenis obat yang beredar berdasar basic:

Patent: pertama didaftarkan, harga mahal, hak paten berlaku hingga 20 tahun

Generik: obat inovator, boleh membuat, distribusi diberi nama sesuai dengan khasiat yang dikandungnya, jenis obat yang sudah habis masa patentnya, harga lebih murah. (ex: paracetamol isi paracetamol). Obat bermerek generik yang mudah mudah dijangkau di warung-warung.

Berdasar resep dan tanpa berdasar resep

Tidak berdasar resep

Berdasar Resep:
Obat keras      : Tanda yang paling nyata adalah terdapat bulatan merah garis tepi hitam (ada logo K dalam bulatan)
mengandung zat-zat yang berefek samping, potensi kecanduan bagi konsumen, misal mengandung prekusor (zat atau bahan yang biasanya dipakai untuk narkotika dan psikoterapika, sayangnya ini juga beredar bebas dengan beberapa merek sepeti PK, INZA, Ultraflu, dan Neo Napacin).
Obat Narkotika

Tanpa Berdasar Resep
Obat Bebas     : Tanda yang paling nyata adalah terdapat bulatan hijau garis tepi warna hitam, bisa dibeli di semua tempat, tidak perlu resep dokter membelinya, contoh paracetamol, pamol, sanmol, panadol

Obat Bebas Terbatas  :
Maknanya adalah terbatas edarannya, terbatas kekuatan sediaannya, dan terbatas jumlahnya. Tanda paling nyata adalah terdapat bulatan biru garis tepi hitam, sebenarnya bebas tetapi hanya bisa didapatkan di apotek, tidak perlu resep dokter membelinya, contoh mixagrip, procold, decolgen.

Obat Tradisional

Obat tradisional: tidak boleh menggunakan BKO atau bahan kimia obat, meski di beberapa pabrik ada yang ‘nakal’ mencampurkan dengan BKO.

Berikut informasi penting kemasan obat:
1. Bentuk sediaan obat, prinsip tepat guna
2. Komposisi obat, zat apa yang terkait indikasi
3. Perhatikan dengan ambang batas waktu minum obat
4. Kontraindikasi, penyakit dengan kondisi tertentu
5. Efek samping, pengguna harus paham dengan efek samping
6. interaksi obat, jika obat digunakan dibarengi dengan konsumsi bahan lain misal caffein
7. Kondisi penyimpanan, jika obat sirup belum dibuka bisa disimpan sesuai ED, namun jika sudah dibuka maka range penyimpanan 2 minggu – 1 bulan. Meski sudah disimpan di kulkas tetap saja tidak bisa menjamin kondisi obat terlebih di dalam kulkas rentan dengan kontaminasi silang.
8. Kode produksi, tanggal pembuatam dan date expired

Obat2 yang sesuai dengan kondisi pasien, misal ibu hamil, menyusui, lansia dan anak-anak di bawah dua tahun. Selain itu label kapan waktu yang tepat saat minum obat juga menjadi perhatian agar tepat guna dan tidak langsung menimbulkan efek samping.
Misalnya: with food, no food dan bisa keduanya

ANTIBIOTIK

Persoalan antibiotik menjadi topik yang tak ada habisnya dibahas di kalangan industri obat,kaitannya dengan tenaga medis, rumah sakit dan tentu saja pasiennya. Selama ini pasien selalu menganggap antibiotik adalah obat yang bisa dengan mudah dan cepat menyembuhkan penyakit, itulah mindset berpikir yang masih berkembang di masyarakat kita secara mayoritas. Padahal penggunaan antibiotik itu serupa memakai pensil yang tidak matanya, artinya meminum obat yang tidak sesuai dengan fungsinya.

Apalagi antibiotik sudah mulai bisa diakses di banyak tempat, tidak melulu di apotek tapi juga beredar bebas di pasaran. Ditambah lagi polemik antar apoteker yang menyikapi antibiotik masih sebatas kepentingan pribadi dan instansi belum menyentuh ke ranah kesadaran si pasien sebagai pengguna. Di ranah ini sebetulnya pasien bisa lebih kritis dan cermat mengenai kapan antibiotik dibutuhkan untuk tubuh dan kapan tidak.

Selama ini yang kita pahami bahwa antibiotik hanya dberikan jika pasien mengalami infeksi yang disebabkan oleh bakteri, itu pun juga dengan catatan berdasar resep dari dokter, yang tahu seberapa banyak kadar antibotik yang diberikan. Sementara obat dari infeksi virus adalah menjaga daya tahan tubuh agar virus cepat pergi tidak dengan menggunakan antibiotik.

MULTIVITAMIN UNTUK ANAK
Jujur, saya sebagai orangtua kadang kala merasa galau jika anak kok berat badannya stag, tidak ada penambahan belum lagi dengan keluhan susah makan dan makan yang pilih-pilih. Pikiran pertaa yang terlintas adalah dengan memberikan multivitamin anak pabrikan yang mudah diakses.

Benar bahwa vitamin adalah unsur terkecil yang dibutuhka oleh tubuh untuk berbagai metabolisme dan itu hanya bisa didapatkan dari luar, tidak bisa diproduksi sendiri. Tapi bukan serta merta ke vitamin pabrikan, karena vitamin yang utama didapatkan melalui nutrisi dan pilihan menu seimbang. Selain di lauk-pauk, vitamin juga terdapat dalam susu yang saat ini sudah disejajarkan kebutuhannya dengan lauk pauk, sehingga susu juga tidak menjadi satu2nya.

Lantas, kapan anak butuh vitamin? Pada masa pertumbuhan di bawah 5 tahun, ketika sakit sehingga asupan nutrisi berkurang, aktivitas yang tinggi, kesulitan memenuhi gizi seimbang karena suatu lain hal, anak tidak doyan makan. Tetapi dengan catatan bahwa vitamin pabrikan bukan jalan satu-satunya.

DETEKSI DEMAM

Penyakit yang sering muncul pada anak adalah demam,bagaimana sebenarnya penggunaan obat untuk menghentikan demam, dan obat jenis apa sajakah yang bisa digunakan. Ada tiga macam obat penurun panas yang beredar baik itu melalui resep dokter atau bisa langsung diakses di apotek.

Ketiga jenis itu adalah
Paracetamol   : kandungannyahan ya berupa paracetamol (penurun panas dan nyeri), tidak punya aktivitas anti bengkak atau peradangan, bisa diminum sebelum atau sesudah makan. (biasa dikenal dengan merek Tempra, Sanmol, Pamol, Praxion)

Ibuprofen        : kandungannya ditambah dengan anti inflamasi atau radang (efeknya adalah iritasi lambung, untuk itu dikonsumsi sesaat setelah makan karena efek iritasi saluran cerna. (Biasa dikenal dengan merek Hufagrip, Proris, TMP)

Acetosal          :  kandungannya ditambah turun panas, nyeri dan radang, dan harus diberikan sesaat setelah makan karena efek iritasi lambung. Dalam penurun panas ini tidak disarankan oleh penderita asma karena bisa memicu kambuhnya asma dan juga demam berdarah karena bisa membekukan darah. (biasa dikenal dengan merek lama seperti Inzana, Bodrexin dan Aspilet tab)

Klasifikasi Demam

Parameter Warna:
Ringan             : Kulit, bibir, lidah normal
Sedang                        : Agak pucat
Berat               : Pucat membiru

Parameter aktivitas:
Ringan             : Respon tinggi, bangun cepat, kuat dan tidak rewel
Sedang                        : Tidak ada respon sosial, hanya bisa bangun jika distimulasi, aktivitas turun, cemberut, tidak bergairah
Berat               : Tidak ada respn sosial, menangis terus, tidak bisa bangun sendiri

Parameter fisik:
Ringan                         : Tidak ada tanda2 bengkak, peradangan dan semacamnya
Sedang                        : Ada rasa nyeri atau bengkak pada anggota tubuh, demam belum lebih dari 5 hari
Berat                            : 0-3 bulan suhu 38C, 3-6 bulan suhu 39C

Parameter Manajemen:
Ringan             : Rehidrasi, nutrisi, istirahat
Sedang            : Bisa menggunakan obat penurun panas atau ke dokter
Berat               : Obat tidak ada respon, langsung ke dokter

Berdasar sumary di atas, be smart patient. Jadilah pasien yang kritis dan jangan ragu untuk bertanya kepada medis atau apoteker, bisa juga diunduh di beberapa situs tentang obat-obatan. BACA juga secara detail informasi yang terkandung di dalamnya. Be smart, be healthy. Semoga bermanfaat. #cka

*Review Kelompok Belajar Bersama by Jogja Parenting Community, Jogja 8 Maret 2015

1 komentar: