Liputan ke Gunungkidul, surga alam DIY belum lengkap kalau tidak mengunjungi pantai-pantainya yang alami dan eksotis. Ternyata GK punya pantai sebanyak kurang lebih 46 pantai yang terbentang di wilayah selatan GK mulai dari ujung barat sampai ujung timur. Salah satu kawasan yang teriri dari tujuh pantai dan letaknya saling berdekatan terletak di Tanjungsari dan Tepus. Ketujuh pantai itu ialah Baron, Kukup, Sepanjang, Drini, Krakal, Slili, Ngandong dan Sundak.
Nah, kebetulan saya tidak mampir ke tujuh pantai tersebut karena sebelumnya sudah pernah saya kunjungi. Saya dan kawan-kawan berkunjung ke dua pantai yang letaknya berdekatan yaitu Pantai Ngobaran dan Ngerenehan yang terletak di Saptosari arah Parangendog dan Parangtritis. Yah, meski bulan puasa saya dan kawan-kawan tetap semangat jalan-jalan di pantai.
Pantai Ngrenehan berupa teluk dikelilingi hamparan perbukitan kapur dan memiliki panorama yang sangat memukau dengan deburan ombak menerpa pasir putih. Sesekali rumput laut yang menepi menghampiri kami, sekilas mirip kelabang ternyata bukan. Menurut cerita warga setempat rumput laut itu dijemur lalu digoreng untuk teman makan.Belum lagi aroma amis yang menebar membuat saya seperi berada di pasar ikan. Tidak lupa aneka ikan segar yang baru saja ditangkap oleh para nelayan bisa dibawa oleh-oleh ke rumah. Jenis ikan yang terkenal di Ngrenehan ialah Tongkol dan Pari.
Masih dalam satu kawasan dengan pantai Ngrenehan, kurang lebih 1 km di sebelah barat terdapat pantai Ngobaran. Pertama kali saya disuguhkan pamandangan Masjid Aolia yang kiblatnya tepat menghadap ke pantai, bearti tidak menghadap ke barat dong, wah excited banget. Beribadah tepat di depan pantai rasanya pasti nyaman sekali.
Ritual Melasti ala Bali Van Jogja
Setiap bulan purnama pada hari raya Nyepi di Pantai Ngobaran dilaksanakan upacara Melasti bagi umat Hindu. Menurut ajaran Hindu, Melasti adalah Nganyudang Malaning Gumi Ngamet Tirta Amerta atau menghanyutkan kekotoran alam menggunakan air kehidupan. Laut sebagai simbol sumber Tirtha Amertha (Dewa Ruci, Pemuteran Mandaragiri). Ritual dilaksanakan selambat - lambatnya pada tilem sore, pelelastian harus sudah selesai secara keseluruhan, dan pratima yang disucikan sudah harus berada di bale agung.
Selain itu Melasti berarti menghilangkan kotoran segala diri dan jagat raya. Disimbolisasikan dengan labuhan sesaji ke laut serta menyucikan arca, pratima, nyasa, pralingga sebagai wujud atau sthana Ida Sang Hyang Widi Wasa dengan segala manifestasi-Nya. Ritual Melasti dilengkapi dengan bermacam-macam sesajen baik sesajen khas Jawa maupun Bali. Sesajen tersebut sebagai simbolisasi Trimurti, 3 dewa dalam Agama Hindu, yaitu Wisnu.
Area Pantai Ngobaran juga diindikasikan oleh warga sekitar sebagai Kamuksan Prabu Brawijaya V dan keturunan Raja Majapahit VII. Di sekitar lokasi ritual terdapat Ikrar Ksatria yang dilengkapi simbol berupa patung dengan sifat-sifat Ksatria, yakni; Tresna, Budi Pekerti, Wicaksana Adil Paramarta, Eling, Welas asih, Ngabekti, Patuh, Setya, dan Jujur lila legawa.
Saking terpananya, saya sampai tak sempat mengucapkan apapun, seperti berada di ujung dunia tepatnya hamparan lanskap pantai biru yang menyenandungkan irama ombak. Sayang, karena sudah begitu lelah saya tidak sempat mencicipi suasana lokasi ibadah umat Hindu yang lain di atas gunung karang karena harus menanjak setinggi 100 meter.
Nah, kebetulan saya tidak mampir ke tujuh pantai tersebut karena sebelumnya sudah pernah saya kunjungi. Saya dan kawan-kawan berkunjung ke dua pantai yang letaknya berdekatan yaitu Pantai Ngobaran dan Ngerenehan yang terletak di Saptosari arah Parangendog dan Parangtritis. Yah, meski bulan puasa saya dan kawan-kawan tetap semangat jalan-jalan di pantai.
Pantai Ngrenehan berupa teluk dikelilingi hamparan perbukitan kapur dan memiliki panorama yang sangat memukau dengan deburan ombak menerpa pasir putih. Sesekali rumput laut yang menepi menghampiri kami, sekilas mirip kelabang ternyata bukan. Menurut cerita warga setempat rumput laut itu dijemur lalu digoreng untuk teman makan.Belum lagi aroma amis yang menebar membuat saya seperi berada di pasar ikan. Tidak lupa aneka ikan segar yang baru saja ditangkap oleh para nelayan bisa dibawa oleh-oleh ke rumah. Jenis ikan yang terkenal di Ngrenehan ialah Tongkol dan Pari.
Masih dalam satu kawasan dengan pantai Ngrenehan, kurang lebih 1 km di sebelah barat terdapat pantai Ngobaran. Pertama kali saya disuguhkan pamandangan Masjid Aolia yang kiblatnya tepat menghadap ke pantai, bearti tidak menghadap ke barat dong, wah excited banget. Beribadah tepat di depan pantai rasanya pasti nyaman sekali.
Ritual Melasti ala Bali Van Jogja
Setiap bulan purnama pada hari raya Nyepi di Pantai Ngobaran dilaksanakan upacara Melasti bagi umat Hindu. Menurut ajaran Hindu, Melasti adalah Nganyudang Malaning Gumi Ngamet Tirta Amerta atau menghanyutkan kekotoran alam menggunakan air kehidupan. Laut sebagai simbol sumber Tirtha Amertha (Dewa Ruci, Pemuteran Mandaragiri). Ritual dilaksanakan selambat - lambatnya pada tilem sore, pelelastian harus sudah selesai secara keseluruhan, dan pratima yang disucikan sudah harus berada di bale agung.
Selain itu Melasti berarti menghilangkan kotoran segala diri dan jagat raya. Disimbolisasikan dengan labuhan sesaji ke laut serta menyucikan arca, pratima, nyasa, pralingga sebagai wujud atau sthana Ida Sang Hyang Widi Wasa dengan segala manifestasi-Nya. Ritual Melasti dilengkapi dengan bermacam-macam sesajen baik sesajen khas Jawa maupun Bali. Sesajen tersebut sebagai simbolisasi Trimurti, 3 dewa dalam Agama Hindu, yaitu Wisnu.
Area Pantai Ngobaran juga diindikasikan oleh warga sekitar sebagai Kamuksan Prabu Brawijaya V dan keturunan Raja Majapahit VII. Di sekitar lokasi ritual terdapat Ikrar Ksatria yang dilengkapi simbol berupa patung dengan sifat-sifat Ksatria, yakni; Tresna, Budi Pekerti, Wicaksana Adil Paramarta, Eling, Welas asih, Ngabekti, Patuh, Setya, dan Jujur lila legawa.
Saking terpananya, saya sampai tak sempat mengucapkan apapun, seperti berada di ujung dunia tepatnya hamparan lanskap pantai biru yang menyenandungkan irama ombak. Sayang, karena sudah begitu lelah saya tidak sempat mencicipi suasana lokasi ibadah umat Hindu yang lain di atas gunung karang karena harus menanjak setinggi 100 meter.
mbak..mau nanya nieh..
BalasHapusklo pantai n9renehan sebelah mnanya Bar0n ya??
lg nyari2 info bwt ksaana ne...
dr joGja brape jam ya??
jalannya yg cepet lewat mana y??
hehe_ cory kBanyakan nanya ni..