Rabu, 05 November 2008

Gegap Gempita Obama

Senator Partai Demokrat Barack Obama membuat sejarah setelah meraih lebih 270 suara elektoral yang dibutuhkan untuk memenangkan Gedung Putih.Presiden terpilih itu meraih 338 suara elektoral dibandingkan dengan 159 suara elektoral yang diraih saingannya dari partai Republik, Senator John McCain. Ratusan ribu pendukung mencucurkan air mata dan bersorak-sorai kegirangan di kota tempat tinggal Obama di Chicago setelah jaringan-jaringan televisi mengumumkan berita tersebut. Presiden terpilih itu kemudian berjalan ke atas panggung dengan istrinya dan dua putri mereka untuk berpidato di hadapan pendukung yang bersorak-sorai, banyak yang melambai-lambaikan bendera.

Seperti dilansir dari VOA, Obama kepada hadirin dalam kata-katanya menyebutkan, "Pada saat yang menentukan ini, perubahan telah datang ke Amerika”. Menurutnya pemilihan ini membuktikan bahwa Amerika adalah sebuah tempat dimana segala sesuatu mungkin terjadi. Obama mengimbau negara agar bersatu dan memperingatkan bahwa negara sedang menghadapi tantangan-tantangan hebat. Tetapi presiden terpilih itu mengatakan dia berharapan karena "fajar baru kepemimpinan Amerika sudah tiba".


Kemengan Obama yang sempat mencicipi tinggal dan sekolah di SD Menteng Jak-Pus merupakan salah satu simbol runtuhnya politik rasial yang telah mengakar di AS. Sekian lama AS dipimpin oleh preiden yang berasal dari kubu Republik. Perjuangan Obama tak sia-sia telah menjalankan proses Pemilu selama 2 tahun dengan mengalahkan Hillary Clinton dan juga rival terberatnya John Mc Chain.

Para pemimpin dunia dan masyarakat di belahan dunia mana pun berharap besar akan kemenangan Obama, mengingat Obama punya visi yang sarat dengan keberagaman dan non diskriminatif. Semoga saja menganya Obama yang berusia 47 tahun mampu memberi warna baru pada peta perpolitikan di AS dan memberikan inspirasi bagi calon pemimpin lannya.


Kapan Ada Obama di indonesia

Sistem politik Amerika Serikat sangat berbeda dengan Indonesia. Indonesia penuh sesak oleh politisi yang kurang berkualitas. Selain itu, budaya politik AS sangat menjunjung tinggi kebebasan nilai dan pengerucutan ideologi yang jelas. Misalnya di Amerika Serikat, Partai Demokrat akan otomatis berideologi moderat, sementara Republik cenderung konservatif. Namun di Indonesia, ideologi partai cenderung campur-aduk. Kadang partai yang mengaku demokrat, bisa sangat relijius dan eksklusif. Partai yang mengaku nasionalis, bisa sangat pragmatis. Faktor lain yang membuat 'Obama' sulit muncul adalah Indonesia masih disibukkan persoalan etnisitas dalam penentuan presiden/wakil presiden, seperti adanya pandangan Jawa dan Non-Jawa. Hal ini membuat Indonesia tertinggal 200 tahun di belakang Amerika Serikat. Jelas, sangat sulit muncul figur presiden yang berasal dari etnis minoritas.

Sumber Gambar: www.rileks.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar