Senin, 09 November 2009

Gone With The Rain


Sembilan hari berlalu sudah di bulan ke sebelas ini. Panas dan penat, belum lagi debu dan asap kendaraan kerap dijumpai di setiap jalan. Rasanya bergelas-gelas es tak cukup membasahi kerongkongan yang kering. Saya mendambakan bulan ini menjadi bulan romantis seperti lagunya Guns n Roses bertajuk November Rain yang kerap saya putar di winamp.

Tak dinyana, setelah didera panas berkepanjangan, tepatnya hari ini, 9 November, akhirnya hujan menyapa tanah jogja selatan. Angin berhembus harum membawa wewangian tanah yang basah terguyur air hujan. Rasanya seperti menemukan setitik mata air di padang gersang. Sejuk pun perlahan mengalir di sekujur tubuh yang tadinya basah oleh keringat. Terima kasih atas anugrah hari ini, hujan bulan November akhirnya terjadi juga. Semoga hujan ini bisa membawa manfaat yang berlimpah bagi kita semua –tidak dijadikan sumber untuk mengeluh dan menghambat kegiatan.

Pun dengan panas yang tak melulu kita rutuki, meski sesekali terlontar keluhan tapi tak membuat kita berhenti melakukan sesuatu. Sebab kalau kita ingin melihat lebih dekat lagi, banyak sekali orang yang melakukan kegiatan rentan bersinggungan dengan panas. Semisal, tukang sapu jalanan, tukang siram pohon di jalan protocol, tukang parker, penjaja asongan di tiap perempatan, pengamen, sales, wartawan, dan masih banyak sekali. Bayangkan tiap hari mereka merasakan panas, bahkan mungkin saja hujan. Sementara kita, saya yakin sebagian besar dari kita kerja atau kuliah di ruangan ber-AC nan sejuk.

Semoga hujan hari ini, juga menular untuk esok sampai satu musim berlalu. Bulan November akan menjadi bulan yang indah karena berlalu bersama hujan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar