
Akhirnya saya bisa membayar utang menulis tentang pengalaman makan di House of Raminten. Ya, mungkin banyak dari kalian yang sudah mampir ke angkringan yang berada di kotabaru (sebelah persisi mirota bakery) ini.
Kalo menurut saya sih, raminten menyuguhkan alias 'menjual' suasana. Hal itu bisa dilihat dari desain tempat dan furniturenya. Mulai dari gerbang masuk ada delman tanpa kuda, ada pula benda-benda antik dipajang di area yang cukup luas, ditambah aroma dupa dan gending Jawa menambah betah orang-orang yang datang kemari. Apalagi kalo malam suasana terasa remang-remang karena sumber lampu terpusat di meja masing-masing. Swear, so romantic!
Kenapa saya bilang demikian, karena makanan dan minuman -kecuali nasi kucing- yang dijual relatif mahal, kecuali kalo kesini untuk nongkrong sama teman, pacar, suami sih oke-oke saja, menikmati suasana yang ditawarkan. Tapi kalo untuk makan enak dan banyak, kayaknya bukan recomended deh. Contoh saja nasi kucingnya, satu porsi emang terjangkau sih dibandrol Rp 1000,- tapi nasinya dikit banget jadi mau ga mau pesen yang dobel deh. Bisa pake telur atau tanpa telur sesuai selera. Nasi kucing disajikan dah lengkap sama sambal terasi, sambal teri,orek tempe plus garnis berupa bawang merah dan cabe. Ukuran nasi bisa dilihat di sini
FYI, awalnya Raminten mengunggulkan produk jamu racikan yang emang nikmat rasanya, mulai beras kencur, kunyit asem dan aneka rupa jamu yang berkhasiat untuk menyembuhkan penyakit ditawarkan. Rasa pahitnya tak begitu melekat di lidah kita karena racikan gula, jeruk nipis dan paitan yang cukup seimbang. Suatu waktu saya pernah mencicip wedang jahe yang hangat dan manisnya pas, jahe-nya dikepruk bukan pake racikan jahe yang biasa dijual di angkringan kebanyakan. Seiring berjalannya waktu maka dilakukan diversifikasi menu tanpa menghilangkan ke-khas-annya.
Nama-nama minuman di raminten juga cukup unik, sebut saja ada wedang pajimatan, jus konde ratu, perawan tancep, es cendol galadri (1 porsinya bisa buat 6 orang) dan masih banyak lagi. Oya belum lama ini saya juga penasaran mencoba minuman yang bernama perawan tancep karena penasaran dengan namanya. Ternyata perawan tancep sejenis minuman seperti bajigur, manis legit plus pakai susu. Karena saya pesannya plus susu, maka gelasnya pun unik seperti gelas yg literally mirip *maap* susu. Ya ampun kok saya jadi pengen senyum2 geli ya ngeliatnya. (bisa dilihat digambar).
Last but not last, soal taste bolehlah dibandingkan dengan angkringan yang sudah punya nama lainnya, tapi kalo soal atmosfir, saya rasa baru kali ini menemukan konsep angkringan yang eksotik, mistik sekaligus funky.
picture by: mindiptono akbar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar