Melahirkan dan di awal2 mengurus baby ditungguin orangtua terutama ibu, hmm siapa sih yang gak kepengen. Jauh dari lubuk hati yang paling dalam si pengen banget, tapi kalau melihat realita sepertinya gak memungkinkan, karena my mom lagi di puncak sibuk2nya ngurus Ujuin Nasional. So, saya pun sudah menyiapkan mental dari jauh-jauh hari agar legowo gak ditemenin ibu, hanya suami.
Ternyata memang gak mudah, biar bagaimana pun lebih save kalau ditemani my mom. Bukan hanya ibu yang paling dekat, tetapi pengalaman ibu waktu mengurus kedua anaknya, dan ditambah bantu ngurus Ilham (anaknya adek: dwi) cukup meyakinkan saya.
Tapi alhamdulilah bude -kakak ipar ibu- bersedia menemani saya mengurus lil Attar dan bantu2 masak untuk maem sehari-hari. Apalagi suami hanya cuti 3 hari dan sudah mulai masuk kantor jadi ya saya memang butuh teman.
Sampai kemudian pada cuti bersama tanggal 2 Juni, bapak, ibu, dwi dan ilham akhirnya bisa datang nengok kami, wuih rasanya senang dan ayem banget. alhamdulillah. Mungkin karena suggest itu pulalah yang membuat ASI saya mulai keluar dikit2. Well, faktor psikologis sangat mempengaruhi ibu mneyusui.
Dalam waktu yang relatif singkat, hanya 4 hari, saya belajar banyak hal mengenai A-Z merawat bayi, mulai dari hal-hal yang rasional sampai yang irasional. Untuk yang satu itu memang keluarga saya masih menjalaninya, meski ketika saya tanya tidak mendapat jawaban yang memuaskan. At least gak ada salahnya juga diterapkan, toh tujuannya juga pasti untuk niat yang baik.
Gak cuma diajarin gimana mandiin bayi, membedong, menyusui, dan segala pirantinya,saat lil attar kebagian jatah imunisasi juga ditemenin sama mbah utinya.
Pokoknya menyenangkan sekali didatangi oleh keluarga. Kami sellau menanti kehadiran kalian. Miss u all.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar