Sabtu, 14 Desember 2013

Time to Play Group, Time to Play

Ready to play


Lil attar sudah hampir 2 bulan menginjakkan kaki di Taman Bermain...yipieeee tapi si emak yang sok riweh ini belum sempat-sempat buat ceritanya hehe. Yeah setelah melalui berbagai tahapan, termasuk survey tentu saja ke banyak Pre School mulai dari ujung barat (JGS), tengah (MA, SH) dan tentu saja di timur (JS)

Akhirnya si emak malah nyantolnya sama taman bermain yang dekat rumah, namanya Fairuz Aqilla. Kalau dalam permainan bola, FA ini ibarat kuda hitam, sama sekali gak masuk hitungan survey tapi eh malah yang dipilih. Begitulah seperti jodoh yang bisa jadi ada di sekitarmu memilih taman bermain pun juga gak kalah seru pengalamannya. 

Ada banyak pertimbangan kenapa akhirnya emak mengenalkan lil attar pada sebuah tempat baru baginya untuk bermain. Yang paling utama adalah sosialisasi, dalam konsep sosialisasi pun ada banyak faktor tak sekadar bergaul. Pasalnya dalam bergaul pun juga terdapat nilai-nilai, di antaranya: bagaimana berbuat kebaikan kepada teman misal dengan meminjamkan mainan, barang yang dimiliki, atau berbagi makanan bekal. Bagaimana juga menghargai sosok yang lebih tua, yang jika di taman bermain diwakili oleh guru atau ummi, biasa lil attar menyapanya. 

Lho, kenapa tidak diajarkan di rumah? Secra konsep dasar atau teori jelas bisa. Akan tetapi dalam pandangan saya anak belajar kan gak sekadar teori tetapi juga praktek. Nah, di taman bermain merupakan tempat yang pas buat lil attar mengaplikasikan segala nila yang sudah kami tanamkan. Simple saja: bagaimana mengucapkan terima kasih jika ada yang memberi, mengucapkan maaf jika bersalah, sampai pada ucapan salam saat selesai bermain.


Lil attar and his friend (senangnya main sama teman cewek) :P

So, jika ditanya apa alasan saya yang notabene hanya ibu bekerja di rumah memilih mengenalkan lil attar pada dunia bermain, kira-kira itulah jawaban saya. Meski sempat ada yang terheran-heran emak di rumah kok anak di taman bermain hehe, Wajar saja tinggal bagaimana kita menghargai pilihan masing-masing orang bukan?

Nah, balik lagi ke pilihan saya yang jatuh pada FA adalah karena bebera faktor seperti di bawah ini:
1. Lokasi dekat rumah, membuat anak masih semangat ketika bermain dengan teman-teman, karena tidak kelamaan di jalan
2. Konsep full permainan dan tidak ada yang namanya calistung sebelum SD
3. Konsep lesehan, main di lapangan dan di gazebo. Tidak monton di kelas
4. Berbasis alam, lebih sering menggunakan alam sebagai metode bermain
5. Dapat bonus berbasis Agama Islam, tapi tidak paksaan untuk menghafal
6. Daaaan, yang terakhir problem emak-emak apalagi kalau bukan budget, yess budgetnya terjangkau bagi kami. Karena esensi pre school yang masih fokus pada permainan.

Gimana lil attar? Wah doi betah banget, dari awal masuk aja sudah bisa ditinggal bermain dengan teman-temannya. Alhamdulillah kami sepeti diberi kemudahan, belum lagi para guru lil attar yang care saat lil attar sakit dan beberapa hari tidak masuk. Belum ada rencana apakah kelak kami akan mencari taman bermain lain lagi yang lebih menantang bagi lil attar atau stay di sini, kami belum bisa menjawab. Yang jelas apa yang sekarang kami jalani dengan kesungguhan hati dan tentu saja tanpa drama paksaan pada lil attar. Semoga kelak lil attar mendapat banyak pengalaman hidup melalu taman bermain ini. Amiiiin



Duduk-duduk manis sambil makan snack bekal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar