Senin, 17 Februari 2014
Lulus WWL: Little Attar-ku Bukan Bayi Lagi
Kami tahu, kau sedang berusaha nak, dan kami janji tak akan gelisah lagi, sebab semua hanya perkara waktu..kami lah yang sering tak sabar menunggunya
Masih ingat cerita saya tentang proeses WWL? Yup teman2 bisa menemukannya di sini. Rentang waktu saya menulis kisah WWL attar hingga saat saya menulis kembali dengan tema yang sama adalah nyaris 6 bulan. Bukan proses yang lama untuk penantian, tetapi proses yang sekejap untuk sebuah ikatan antara ibu dan anak. Yup, bagi saya pribadi ritual nene' kalau attar menyebutnya adalah sebuah bonding atau ikatan sakral. At least bukan berarti ikatan itu terhenti ketika proses weaning sudah selesai.
Saya menuliskan kisah ini masih terasa takjub, antara percaya dan tidak percaya kalau little attarnya ayah bunda ini sudah bisa lepas dari "gentong" nya. Tepat di 32 bulan 12 hari. Saya spontan langsung menciumi dan memberikan selamat pada anak lanang yang lagi aktif-aktifnya ini.
Mulanya pada siang hari, biasanya dia masih nene' kalau siang, tapi kalau malam sejak 2 tahunan sudah mulai berkurang frekuensi nene'nya. Attar bisa bobok meski tanpa nene', tapi ya konsekuensinya kalau nggak minta di-empok2 ya minta dipijit kakinya. Kami membaca itu sebenarnya pengalihan saja, attar ingin tapi dia diam tak meminta. Sementara saya menahan untuk tak menawari.
Mungkin teman2 yang juga sedang mengalami apa yang sedang saya rasakan pastilah paham bahwa proses WWL tak mudah tapi juga tak sulit, hanya soal waktu -teori yang mudah tapi praktek sulit-. Nah, dalam waktu-waktu itu kerap pula saya menuai sindirian dari lingkungan, ah macam-macam lah bentuknya, yang intinya: " Sudah gede kok gak disapih" atau ada juga yang suka jalan pintas "lho kok gak pakai paitan aja oles di nen nya". Well, saya nggak protes kok, hanya bisa senyum2 manis #tsaah. Wajar saja pengalaman dulu dengan sekarang tentulah sudah jauh berbeda, nggak bisa disamakan. Positifnya, mereka care sama usaha kita :)
Beberapa bulan ini saya coba praktekkan cara yang biasa disarankan oleh teman2 yang sudah mengantarkan anak mereka ke gerbang WWL.Apa itu? Si ibu kudu rela, yup itu kuncinya, selama ini jujur masih terbersit rasa nggak rela kalau anak manis ini mau WWL. Kalau boleh memilih rasanya mah pengen terus segede ini biar bisa nene' terus. Tapiii anak kan terus bertumbuh dan berkembang seiring usianya, emak kudu belajar rela.
Mulai detik itu saya pun belajar untuk rela, lepas dan gak memikirkan kapan waktu attar buat nene', yang biasanya saya hapalin ya siang hari seringnya atau sesekali saat dia ngelilir pagi atau dini hari. Perlahan saya los dan barkan berjalan apa adanya, kalau minta ya masih dikasih, kalau attar lupa ya belagak cuek.
Sampai akhirnya pas siang hari saat kami sedang leyeh-leyeh, saya iseng nawarin nen
dan yang bikin saya kaget adalah jawaban attar: "Attar ndak nene', attar dah gede" Huaaaa seketika saya melted, kali pertama ia menolak tawaran saya. Tetiba saya ingat entah sudah berapa kali sounding "attar sudah gede" ini terucap dari bibir saya, kerapkali attar hendak bobo. Daan sounding itu kini telah menemukan waktunya sendiri, lepas dari bibir mungilnya tanpa saya duga.
Ahh..time flies, rasanya baru kemarin sore saya meengantarkannya ke dunia, kini satu tahapan baru telah dilalui berganti ke tahapan selanjutnya. Untukmu, Nak, kalau ada masa2 yang paling bunda rindukan kelak adalah saat proses weaning kita. Bunda tak mau menegaskan berapa lama kamu WWL tapi berapa banyak proes yang sudah kita lalui, bunda percaya kamu akan merekamnya dalam memorimu :)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
hiks.. sepertinya saya juga harus RELA melewati proses WWL... sudah 3 tahun berjalan masih mencoba proses itu sampai berhasil.. nice story mba.. :)
BalasHapusNice story ...
BalasHapus*ikut merasakan*
wahhh,,, hebaaattt,,, Kei juga WWL sendiri.. dari dot tapi :(
BalasHapustanpa pemaksaan, keinginan dia sendiri.. dengan alasan DIA MAU SEKOLAH.. kadang ga relaaa ya mak liatnya kalo anak makin gede.. :'(
AQ malah udh rela dari dlu2 sejak bbrpa bulan sblm 2th.tapi mkin disounding mkin nangis, mkin lengket,parahnya mkin dkit mknny dan kbgn mlm berkali2:(.akhirny aq brhenti sounding.AQ pilih pisah kamar. Najla sm ayhny,aq dsebelah.ayhny pun tdr dkasur bwh,krn Najla trmsuk yg gmpng kbgn kalo ad suara/gerakan.akhrny pelan2 mlh tdr smpe pagi. Kdg msh minta tp bilang"sedikit aja, secuil"seraya menunjukkan 1ruas jarinya:)
BalasHapus