Sabtu, 06 September 2014

Me Time

Me time.....
Kata itu seperti sakral ya, seolah menjadi kata yang sulit dilakukan, tentunya pasca kita semua memutuskan untuk menapaki fase kehidupan baru yang kita sebut berkeluarga.



Sebenarnya bagaimana kita punya me time? Sementara kondisi rumah harus dibereskan, belum lagi masak, ajak anak bermain, menemani pasangan bercerita, dan pekerjaan detail yang menuntut perhatian kita. Masih punya kah me time?

Masih, jawab saya. Iya kita bisa menciptakan me time sesuai dengan kondisi yang kita alami, tanpa harus memaksakan diri tentunya. Masing-masing orang punya cara untuk mengalihkan emosi. Banyak yang bilang emosi tak boleh ditahan, tapi bisa disalurkan. Bagaimana caranya? ya dengan me time.

Dengan meluangkan me time kita sudah menempatkan emosi kita di tempat semestinya. Dengan me time, emosi kita teralihkan menjadi semangat baru, siap menghadapi rutinitas-rutinitas baru. Me time gak harus keluar rumah, gak harus mahal.

Kalau cerita saya, dari awal komitmen menikah, saya bilang sama pasangan bahwa kelak kalau kami sudah menjalani bahtera rumah tangga saya diberikan waktu khusus alias me time. Ada hal-hal personal yang tak bisa saya hilangkan meski status sudah berubah. Bagaimana saya tetap menyalurkan passion saya, mencari inspirasi dari banyak hal-hal yang saya temui sehari-hari.

Biasanya me time saya sederhana, seperti yang sedang saya lakukan sekarang: bebenah blog, sekadar mencurahkan isi dan perasaan, coba-coba resep baru, ngopi bareng teman-teman sambil cerita banyak hal, baca buku kesukaan, datang ke acara-acara menarik seperti acara seni dan pameran. Well, hormon berasa lebih rileks kalau sedang me time, efeknya ketika saya di rumah emosi menjadi lebih bisa stabil dan tidak mudah kepancing.

Ada banyak cara, seperti cerita teman2 yang me time-nya memasak, berkebun, menjahit, kristik, berkarya dengan bahan-bahan daur ulang, berenang, menyanyi, nonton film, kulineran, cuci mata ke mall dan masih banyak lagi. Nonton tv sendirian tengah malam juga me time.

Oya me time bukan berarti egois, kalau bagi saya ada sisi dimana seseorang punya waktu personal tapi tetap 'napak" dengan kondisi. Justru dengan me time bisa mencairkan keadaan jika sedang ada masalah. Jadi kembali ke masing2 kita hendak bagaimana memaknai me time.#cka




Tidak ada komentar:

Posting Komentar