Senin, 28 November 2011
wiken ke Embung Tambakboyo
Hari sabtu nan cerah, saatnya jalan-jalan keluar mengajak lil attar, biar doi makin biasa kalau nanti diajak keluar terus sama aybunnya, secara si bunda hoby jalan-jalan dan si ayah hunting foto. Destinasi kali ini masih di kawasan sekitar rumah (belum berani jauh-jauh),wisata air bertajuk Embung Tambak Boyo (semacam waduk).
Really excited, ternyata di tengah kawasan padat penduduk, condongcatur menyimpan potensi wisata air yang gak kalah dengan waduk sermo yang udah kondang itu. Ups padahal saya dah hampir tahun tinggal di Concat, tapi baru ngeh kalau ada tempat dengan view sebagus ini, ada view Gunung Merapinya.
Biasalah berhubung kita-kita ini narsis, kita pun mengelilingi embung sambil berfoto-foto ria, eh ci anak manis anteng aja tuh digendong dia malah kayaknya amazed banget liat pemandangan mulai dari atas-bawah-kanan-kiri.
Sepuasnya keliling embung, sembari menunggu maghrib selesai, kami pun mamir ke warung kopi sego wader, lumayan juga ngeteh dan maem sego wader sambil memandang air melimpah. Oya tempat ini juga biasa buat mancing dan buat refresh pasangan muda lho hehe.
Sekilas Embung Tambmakboyo
Embung Tambakboyo sebuah sungai yang cukup besar yang dikelilingi oleh beberapa tanaman-tanaman liar. Di sekelilingnya dibangun rumah-rumah penduduk liar dan tempat pembuangan sampah. Karena ada proyek dari suatu perusahaan, dibangunlah suatu waduk (embung).
Embung Tambakboyo memiliki luas genangan 7,80 ha dan volume tampungan 400.000 m3 yang berlokasi di Dusun Tambakboyo, Wedomartani, Ngemplak Dibangun tahun 2003. Dengan anggaran biaya Rp. 50,4 milyar yang diambilkan dari APBN.
Diharapkan, keberadaan embung dapat menaikkan tinggi permukaan air tanah sampai 30 persen sehingga untuk memperoleh air warga tidak perlu lagi menyuntik sumur setiap kali musim kemarau datang. Untuk mendukung upaya konservasi ini, pembangunan fisik juga akan terintegrasi dengan reboisasi melalui penanaman berbagai jenis tanaman, seperti tanjung, mahoni, palem, dan cemara. Embung sebagai kawasan wisata air yang terintegrasi dengan wilayah kampus, Stadion Sleman, dan Candi Gebang.
Embung Tambakboyo membendung aliran Sungai Tambak Bayan dan Sungai Buntung. Bendungan itu terletak di hilir pertemuan Sungai Tambakboyo dan Sungai Buntung. Genangannya meliputi Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, dan Desa Condongcatur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman.
Di Embung Tambakboyo sudah banyak warga yang memanfaatkan tempat-tempat kosong di sekitar wilayah embung untuk berjualan makanan atau minuman. Di sana juga banyak orang yang memancing karena tidak dipungut biaya sedikitpun. Mungkin hanya biaya masuk saja sebesar Rp1.000,00.
Embung lainnya antara lain : Embung Kemiri di Ledhok Tangkil Desa Purwobinangun Kecamatan Pakem sudah dimulai pembangunannya sejak tahun 2006 dan debit air rata-ratanya mencapai 55 liter per detik pada musim hujan dan 23 liter per detik pada musim kemarau. selain sebagai sumber irigasi pertanian bagi warga Purwobinangun, Embung Kemiri juga memiliki fungsi utama sebagai daerah konservasi air. “Embung Kemiri yang telah menelan biaya Rp 1,4 miliar.
Dari berbagai Sumber
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar