Sabtu, 21 Juli 2012
“Jenang Sumsum Abang Putih”
TRA Food Festival
CEMILAN MURCE UNTUK BERBUKA PUASA
“Jenang Sumsum Abang Putih”
Untold Story
Pernahkah Emak-Emak mencicip makanan khas berasal dari Pulau Jawa yang bernama Jenang?
Alkisah di masa silam, Jenang Sumsum ini hadir ketika sebuah perhelatan selesai dikerjakan, seperti acara Mantenan (Pernikahan). Filosofinya adalah para panitia yang telah bekerja keras menguras tenaga dan pikiran ini diberikan makanan jenang sumsum agar sumsum yang terpakai didalam tulang mereka untuk beraktivitas segera dapat segera tergantikan. Secara sederhana, acara Jenang Sumsum adalah ucapan terima kasih si empunya hajat kepada panitia.
Ya, inilah satu makanan khas Jawa yang turun temurun dari nenek moyang. Makanan ini terbuat dari berbagai olahan tepung seperti tepung beras, tepung ketan, atau tepung gandum yang ketika dimakan jenang disiram oleh juruh (sirup gula Jawa). Dalam kamus besar bahasa Indonesia, Jenang berarti bubur kental. Sebagian orang Jawa maupun luar Jawa lebih familiar dengan sebutan bubur ketimbang Jenang.
Mulai dari masa kecil saya di rumah sampai sekarang merantau, tak pernah saya merasa bosan dengan makanan satu ini. Ibu saya biasa menyajikan Jenang Sumsum di momen-momen tertentu sebagai rasa syukur pergantian tahun baru Islam dan juga merayakan weton kami sekeluarga, pasalnya ibu tak mengenal tradisi tiup kue ulang tahun. Dan, bisa ditebak dari Ibu saya lah Jenang Sumsum Abang Putih ini tersaji alias resep keluarga.
Just info, lazimnya Jenang sumsum abang disajikan dengan campuran gula Jawa untuk menghasilkan pewarna alami menjadi coklat. Hal itu lah yang menginspirasi saya untuk membuat teman si sumsum putih ini dengan warna lain. Saya ingin menghadirkan warna merah yang sesungguhnya bukan coklat yang disebut merah. Pakai pewarna? Oh tentu tidak, bahan alami yang menghasilkan warna merah burgundy ini bisa didapatkan dari umbi bit.
Berikut resep Jenang Sumsum dari Ibu yang sudah saya modifikasi:
Bahan Jenang :
- Tepung Beras 200 gram Rp. 2000,-
- Santan segar 1 liter Rp. 3000,-
- Umbi Bit separuh Rp. 2000,-
- Air (Ambil dari keran) Gratis
Juruh:
- Santan Segar (pakai sisa jenang)
- Gula Jawa Rp. 2000,-
- Daun Pandan Gratis (keliling dusun akhirnya ketemu tetangga yang punya daun pandan dan berbaik hati kasih 4 lembar ^^)
Pelengkap:
Daun Pisang Rp. 500,-
Hiasan:
Sprinkle Rp. 500,-
Total biaya pembuatan : Rp. 10.000,-
Cara Pembuatan Jenang Putih:
Larutkan tepung beras ke dalam wadah isi air, aduk rata
Didihkan santan dari kelapa segar, sambil sedikit demi sedikit tuang larutan tepung beras
Aduk sampai rata dan halus teksturnya
Cara Pembuatan Jenang Abang:
Sama dengan jenang putih, yang membedakan adalah ditambahkan parutan umbi bit yang telah dikukus atau disaring. Masukan dengan menggunakan saringan.
Cara Pembuatan Juruh:
Didihkan 500 cc air
Masukan Gula Jawa yang telah diiris tipis
Masukan sisa santan dan daun pandan yang sudah dilipat
Sajikan Jenang Sumsum Abang Putih selagi hangat dengan siraman juruh dan taburan sprinkle (sesuai selera)
Nilai Gizi:
Umbi bit adalah sejenis tanaman umbi-umbian yang kaya akan gizi super dan berwarna merah keunguan. Kandungan karbohidrat dalam buah bit mudah diubah menjadi energi dan zat besi sehingga memperlancar aliran oksigen ke otak dan membantu keseimbangan cairan dalam tubuh. Dalam 100 gram umbi bit mengandung : Karbohidrat, Asam lemak omega, Protein, Vitamin A, Vitamin C, Asam Folat, Kalsium, Magnesium, Fosfor, Kalium, dan Natrium (sumber: Ayahbunda.com). Manfaat Bit bisa meningkatkan stamina, penangkal anemia, mengobati masalah pencernaan, pembersih alami untuk ginjal dan kandung empedu. Umbi bit juga kaya sekali akan kandungan oksidan yang dibutuhkan oleh para pasien dengan masalah kanker.
Mungkin Emak-emak tertarik untuk membuat sendiri? Bahannya mudah didapat dan bikinnya juga cepat kok. Bisa dinikmati oleh orang dewasa atau buah hati karena bahan yang sehat, kalau masih bayi bisa skip gula Jawanya. Jenang sumsum merupakan salah satu hidangan yang pas untuk berbuka, selain tentu saja manis juga membuat kenyang sementara dan tidak langsung makan utama.
Oya meski ada berbagai versi dalam pembuatan Jenang Sumsum, tapi menurut Ibu saya, cara yang paling bagus sebaiknya campuran tepung beras dan santan disaring dulu sebelum dimasak supaya bubur benar-benar halus dan tidak menggumpal.
Selamat Mencoba Emak-Emak ^^
Resep ini diikutkan pada TRA Food Festival Juli 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar