Rabu, 01 Agustus 2012

eka kecil

Membuka ingatan masa kecil tak ubahnya seperti membuka paksa sebuah gulungan kertas yang sudah disegel dalam botol. Begitu banyak dosa kemanusiaanku pada dua orang yang paling kukasihi –bapak dan ibu- selamanya.Aku adalah putri pertama dari orangtua muda, sudah jelas banyak sekali harapan terangkai dari mereka.

Namun dalam perjalanan justru sebaliknya, aku tak pernah bisa memberikan yang terbaik bagi mereka, sebaliknya hanya kenakalan demi kenakalan yang berganti dari ke hari.Sejak aku 3 bulan ibu sudah bekerja membantu bapak menopang kondisi ekonomi ya pada waktu itu masih dimulai dengan angka nol. Otomatis keseharianku bersama pengasuh yang kebetulan masih saudara dekat. Sungguh saya tak menyalahkan karena mereka bekerja akhirnya saya jadi kurang perhatian, itu memang saya saja yang tidak bisa mengontrol diri sendiri, pengennya tau semua hal dan tentu saja mencoba hal baru yang kadang tak masuk di akal.

Cerita ini hanya representasi dari sekian cerita yang pernah saya lakukan:

1. Eka kecil termasuk berani, gak ada teman2 sebayanya yang ditakuti, jika tak bisa diajak ngomong saat itu langsung pakai tindakan, bahkan berani sama anak paling keren di sekolah waktu SD kelas 1-2. Meski sok jagoan, sebenarnya tujuan awalnya adalah melindungi adikku yang introvert kebalikan denganku yang ekstrovert. Tak tanggung bahkan saya menampar teman cowok yang kurang ajar mau grepe2 saya atau bahkan pernah juga melempar senjata tajam pad ateman perempuan yang sombongnya selangit. Bisa ditebak, kasus itu membuat orangtua saya dan orangtua teman saya face to face menyelesaikan masalah ini.

2. Eka kecil pernah tergoda jadi pengutil gara-gara godaan teman yang punya kebiasaan ngutil. Waktu itu kebetulan sekolah SD dekat dengan SPM akhirnya makanan kecil seperti permen lah yang jadi korban kegatelan tangan saya.

3. Eka kecil pernah bikin ibu terheran-heran sekaligus ga mneyangka waktu seharian dari pagi sampai malam dicari-cari gak ketemu, gak tahunya aku lagi asyik main pel*r kambing jantan (waktu itu jelang lebaran kurban). Oh, God entah apa yang ada dalam bayanganku saat itu. Jika sekarang menginagt itu bener2 gak habis piker apa menariknya pel*r kambing.

4. Eka kecil pernah bikin ibu elus dada dan menangis tak henti, gara-gara pulang kerja ibu gak mendapatkan sosok kami, ya ternyata ditemukan oleh paman saya dalam keadaan saya sedang main sebrang2an jalan di jalan raya Ciledug, bayangakan betapa ramainya.

5. Eka kecil pernah nekat godain anjing dan akibatnya dikejar-kejar sampe keliling kampong, ketika terdesak akhirnya mohon2 agar gak digigit, beruntung anjingnya luluh dan tidak jadi menyerang.

6. Eka kecil pernah berkali-kali jatuh, mulai dari pakai highheels ibu, jatuh naik sepeda karena ngebut, jatuh dari pagar orang, dan jatuh dari tangga.

7. Eka kecil pernah bikin heboh kompleks perumahan waktu loncat-loncat dari genteng ke genteng dari satu rumah ke rumah yang lain, mereka shock dengan adegan berbahaya itu dan marah sambil bilang, anaknya siapa sih ini?

8. Eka kecil pernah nekat main di jembatan saat sungai seberang perumahan sedang banjir dan aku tanpa perasaan bersalah atau bagaimana malah tertawa2

9. Eka kecil pernah jadi kepala suku yang anggotanya didominasi laki-laki semua dan mereka entah mengapa takt padaku karena sekali aku marah mereka kelepekan.

10. Eka ABG pernah jatuh cinta sama seorang cowok yang bikin heboh rumah karena tiap hari telepon terus ke rumah tapi bukan nyari eka, nama lain karena waktu itu aku menyamar jadi orang lain.

11. Eka ABG pernah terlibat hutang Rp. 50.000,- gara-gara tergiur pengen beli sepatu roda seperti temen2 yang lain. Alhasil orang itu nagih ke rumah yang nerima bapak, dan bapak marah besar baru kali itu bapak main tangan karena udah kelewatan bikin malu. Padahal diam2 ibu sedang berencana membelikan sepatu roda hiks

12. Eka ABG pernah merenung di atas genteng sambil diam-diam mencicip rasa manis tembakau, sungguh saat itu benar2 penasaran sama rasanya.

13. Eka ABG pernah berteman dan pacaran dengan user, tapi Alhamdulillah belum pernah menyentuh apalagi memakainya *bener2 bersyukur

14. Eka ABG pernah hampir tiap hari dimarahin sama bapak gara-gara gak pernah nurut selalu ngeyel kalau diajak ngomong. Dan selalu punya apologi untuk membantah.

Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga, pepatah itu sepertinya menjadi aware buat aku, kelak jika anak lanangku, attar melakukan hal yang sama atau bahkan lebih aku harus lebih kuat dari ibu, tapi apa aku bisa sekuat ibu yang tak hanya kuat tapi hatinya luas, seluas samudra yang selalu memaafkan kesalahan kami, apapun bentuknya.

"Mak,ane ikutan giveaway-nya ye,mak! Kasih ane hadiahnya yang (Memeluk Mimpi Mendayung Harapan (Alberthiene Endah), ya!"

1 komentar:

  1. masa kecil selalu indah utk di kenang ya.. walopun saat itu kita pernah melakukan bbrp kenakalan sekalipun :)

    BalasHapus