Selasa, 30 Maret 2010
Stiletto
Well, sekilas penting gak seh ngebahas soal stiletto. Make juga ga pernah…apa menariknya *dipikir-pikir dulu*
Oya mungkin karena belum lama ini, tepatnya waktu antre ngisi bensin di SPBU bilangan Demangan. Aku ga sengaja noleh ke belakang, aku ngeliat sesosok perempuan..lumayan anggun, pakai kemeja model Victoria warna polos hitam dan rok di atas lutut warna gray metalik. Ups niat banget ngeliatnya sampe masih inget apa yang dipake.
Nah pandanganku langsung tertumbuk pada kakinya…hii kok kaya nepsong banget liat kakinya..bukan kaya gitu tapi lebih tepatnya lihat stiletto yang dengan ciamiknya membalut kaki perempuan itu. Membuat si pemakai jadi tinggi semampai Warnanya hitam glam itu tuh hitam meling-meling trus ada talinya melingkar. Sumpeh deh pengen banget rasanya ngukur tuh hak stilettonya. Kira-kira berapa cm yah
Iseng-iseng ngebayangin…gimana jadinya aku yang sudah setinggi ini (170 cm) memakai stiletto yang taruhlah tingginya kira-kira 5-7 cm..wauw tampaklah aku bak putri egrang alias tinggi menjulang, para cowok lewatttt deh saking takut n jipernya melihat aku. Humm apa lagi kalo pake yang warna gold atawa merah menyala, perfecto! Sepatu bak berpisau dua ini tak dimungkiri emang bisa membuat perempuan tampak seksi…dilihat dari sudut mana pun…*mesti dilempar setrika kalo yang baca cowok*.
Tapi kalo masih pemula, ntar dulu aja kale ya makenya, biar ga sukses terpelanting.
Stiletto juga gak mungkin kan dipakai disembarang tempat, apalagi untuk jalanan aspal yan berbolong-bolong tar malah ujungnya nyangkut berabe deh. Biasanya si dikenakan di mall atau kawasan kantor elite sudirman or mega kuningan dan sekitarnya. Bukan berarti yang kerja di outdoor dilarang lho ya..kasian kakinya kalau harus lari ngejar2 bus kota apalagi nginjak pedal gigi motor. no way lha ya
Sekilas aku juga teringat cover film Hollywood “The Devils Wears Prada” dan akhirnya menjadi salah satu film favorit. Cover film yang dibintangi oleh bintang cantik Anne Hateway itu bergambar stiletto kokoh dengan ujung simbol devil. Hih serem…tapi swear deh itu cuma metafor aja kok. Di mana garis besarnya tuh film pengen ngingetin bagi penggila mode dan mereka-mereka yang berkecimpung di dunia majalah fesyen plus fashionista, kalau dunia mode tuh suatu saat atau bahkan dari awal bisa mengubah kepribadian kita abis-abisan.
Semua serba branding dan sarat politik fesyen, ups jadi tambah jauh gini. Bahkan yang paling jauh ingin meneguhkan salah satu mitos kecantikan tulisannya Naomi Wolf jika stigma perempuan cantik itu tinggi semampai, apapun caranya termasuk menggunakan stiletto. (lebih lengkapnya baca sendiri aja ya bukunya).
Eits masih ada pesan yang lain juga lho, kalau menurutku simbol itu juga mau ngasih tau neh utamanya buat para perempuan, kalau memilih barang (stiletto) gak cerdas a.k.a sesuai kebutuhan akhirnya bisa berubah dan menerkam kita layaknya si devil..gimana enggak kebanyakan perempuan kan emang suka kalap kalo ada barang-barang branded apalagi sale gila2an up 50-70 % tanpa tedeng aling-aling gak liat akhir bulan atau awal bulan, gasak terus tuh credit card. Begitu tagihan datang, baru deh sedikit nyesel hihihi.
Last but not least, sudahkah stiletto bertengger manis di sudut rak sepatu kamu? Adakah niatan untuk membelinya? Jika iya mungkin tips yang diunduh dari berbagai sumber ini bisa membantu
1. Postur sempurna. Pastikan tubuhmu sejajar ketika mengenakan sepatu berhak tinggi, karena hal ini akan mencegah keluhan akan sakit pada punggung bagian bawah, sakit pada lutut, dan sakit pada kaki. Postur tubuh yang lurus dari kepala hingga kaki tidak hanya membantu merasa nyaman, tetapi juga terlihat indah. Ketika berdiri di atas hak yang tinggi, ingatlah untuk menjaga kepala dan dagu tetap tegak, bahu tertarik ke belakang dan ke bawah, bagian perut juga lurus sampai lutut.
2. Penopang tubuh. Cara kamu berjalan dengan stiletto sebenarnya memainkan peran yang cukup besar dalam timbulnya rasa sakit pada kaki, dan risiko cidera. Dengan menarik perut dan mengangkatnya sehingga kamu merasa ringan pada kaki, kamu akan mendapatkan penopang tubuh yang sempurna. Saat melangkah, cobalah untuk membuat hak sepatu berada segaris dengan ibu jari kaki yang satunya, dan hindari berjalan dengan pinggul membungkuk seperti bebek.
3. Peregangan. Kelenturan pada sendi pergelangan kaki, dan pinggul penting agar kamu dapat mengenakan stiletto dengan nyaman. Regangkan betis, pinggul, dan kaki kamu sebelum dan setelah mengenakan sepatu berhak tinggi. Penyakit punggung dan kaki dapat dihindari dengan melemaskan otot-otot yang kaku, dan meluruskan kembali tubuh setelah berjam-jam memakai stiletto.
4. Kuatkan kaki. Kaki adalah fondasi untuk berdiri dan menopang tubuh, jadi jika kamu ingin penopang tubuh ini kuat, jangan lupa melatih jari-jemari kaki. Caranya? Cobalah untuk mengambil batu kecil atau meremas handuk dengan jari kaki, dan putar-putar pergelangan kaki Anda.
5. Jangan mengenakan sepatu yang sama dua hari berturut-turut. Tidak ada sepasang sepatu yang dibuat persis sama. Setiap pasang memiliki tekanan yang berbeda pada kaki, sehingga jika dikenakan dua hari berturut-turut akan mulai menyebabkan rasa tidak nyaman. Jika kamu memakai stiletto setiap hari, cobalah untuk bertukar sepatu dengan hak yang berbeda setiap hari (misalnya hari ini mengenakan pumps, besok memakai wedges).
Sampe sekarang sih aku belum terpikir membeli stiletto mengingat menyiksanya tips di atas, tapi kalau ada yag ngasih apalagi warnanya sesuai bayangan siapa juga yang nolak hehe ngarep banget. (semoga ada yang baca dan tergerak membelikannya).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar