Mungkin ini neh yang disebut nekat bin ngoyo, entah apa nama yang pas. Sepanjang waktu di hari minggu aku isi dengan memayet pesanan kerudung dan display. Yihaa awalnya daku begiu bersemangat, kaya anak kecil yang sedang mencoba sesuatu, asyik sendiri dan tak mau lepas. Aktivitas sementaraku, menulis dan membaca pun jadi mulai disisakan sedikit karena sisa waktu di luar primary work-ku untuk memayet kerudung. Hmm kapan yah bisa membagi waktu, agar semua aktivitasku yang dulu bisa seiring sejalan, ceilah kaya apa ajah..waduh kok jadi out of topic gini yaa...
Tangan dan jemariku masih asyik memilin benang. memasukan biji demi biji aneka jenis, memilin helai demi helai benang agar mereka bisa terikat erat dan menghasilkan desain sesuai dengan pola. Tahap pertama aku tenggelam di pesona kerudung bertajuk Navy Blue, sebuah nama yang disematkan karena terinspirasi pada kegagahan warna simbol AU...bukan para perwiranya lho hehe..ada tiga empat jenis payet yang digunakan: elips, pasir, daun dan bunga untuk pemanis ujung kerudung. Masing-masing baris dijahit empat kali, kebayang kan kali dua jadi delapan baris ow ow aku udah ngeper duluan awalnya. Setelah dicoba ternyata mengasyikkan juga..
Setelah dpending menyantap mie ayam Diro, Bantul, aku melanjutkan lagi memayet, sayang di tengah perjalanan payet2ku ludes tak tersisa, aku sempat melongo karena kehabisan payet. Tak lama kemdian dengan wajah polos dan sumringah, Emy kawanku menawarkan dengan senang hati untuk membantunya.
" Sini mba, mending bantu aku dulu sambil nunggu pola lain jadi,” ajaknya semangat
“Hmm aku tau pasti susah banget ya My, yang kamu garap,” ujarku sambil bergeser duduk dekat dengan Emy.
Aku sudah bisa membayangkan kerdudung hitam –yang enath apa namanya belum terfikir- ini, lihat saja dari payetnya yang ukurannya gak sampe dua mili, dah gitu tipis banget pula. Eh model jahitnya dibuat baris lurus simetris 10 cm dengan model bolak-balik. Ingin rasanya aku mengatakan kuat-kuat “Gracias, aku tahan dengan keribetannya dan mata ekstraku yang senantiasa melototi lubangya”. Tapi apa daya kami harus kejar target. So welcome to the jungle. Jadilah pekerjaan kami rampung menjelang adzan Isya berkumandang.
Uh meski punggung plus pinggang pegal-pegal tapi menyenangkan sekali hari minggu ini. Tak sabar rasanya menanti sesi pemotretan kedua hari Jum'at di Masjid UGM. Memandangi hasil karya yang nongol di dunia maya dan berharap banyak yang lihat, tertarik n membeli (yang ini mah ngarep banget). Kalo itu terjadi rasanya tanganku yang keriting akibat keseringan mayet bisa jadi kaya direbonding, lebay mode on.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar