


Seperti biasa, acapkali anak ekspresi mengadakan event baik event lembaga maupun personal, pasti jarang yang fokus mengikuti acara. Ada yang lebih menarik dan hangat seperti saat perjumpaan yang tak sampai hitungan jam, sabtu lalu 3 Juli 2010. Padahal jelas-jelas kami sedang menghadiri acara sakral dan memorable kakak seperguruan kita, sismono laode yang telah mempersunting gadis minang, bernama Eva.
Ya, kebiasan kita kalau bersua ialah mencuri-curi kesempatan action foto-foto bareng, tak peduli dengan suasana sekitar, pernah kita foto-foto di angkring Pak Min, waktu mengunjungi Vety setelah pernikahannya. Berbagai pose kita tampilkan, mulai pose sok manis sampai pose konyol di pinggir kali ah pokoknya urat malu dilenyapkan dulu yang penting happy bisa foto. Aksi narsis kita tak berhenti sesampainya di rumah Vety, aku, hesti, dita yang lagi ambil libur, hajar, dan klowor yang cowok sendiri tak ragu-ragu untuk kembali berfoto. Apesnya klowor-lah yang jadi korban alias jadi fotografer dadakan. Peace ya wor!
Yang paling bikin muka tembok ada juga, kejadiannya tahun 2007 sekitar bulan maret, semacam syukurannya klowor. Saat itu kita (dita, hesti, hajar, eka, nessy, inal dan klowor) berencana cari rumah makan yang cozy tapi ada pemancingannya supaya bisa makan hasil pancingan sendiri. Selama perjalanan, akhirnya destinasi kita tertuju pada Rumah Makan Arwana di jalan godean, tempatnya good looking untuk foto-foto. Makanya begitu sampai kita langsung ambil posisi dengan berbagai gaya.
Yang bikin gak terlupakan puas bergaya dan begitu kita lapar mau pesan makan, niat itu secara spontan kita urungkan karena list harga yang gak sesuai dengan kocek kita. Dengan langkah seribu dan tanpa malu tentunya kita buru-buru meninggalkan rumah makan tersebut diiringi keluhan para cowok. Mulailah perburuan kita selanjutnya yang berakhir di jalan Wates, tak jauh dari rumah Klowor. Seperti biasa kamera langsung jadi saksi berbagai jenis pose kita.
Masih lekat juga memori kita pada perjumpaan idul fitri 2009 (formasi kaya yang di arwana). Kejadian serupa terulang lagi, meski tanpa foto-foto. Namanya juga masih nuansa lebaran emang susah-susah mudah cari rumah makan di jogja. Padahal kita dah muter-muter kawasan selokan mataram tapi tak ada satupun rumah makan yang kita kenal enak buka. Nah pas di dekat gubug café emang ada yang buka, kita pun langsung parkir tanpa melihat tuh rumah makan menjual makanan apa. Setelah masuk kita pun ilfeel karena ternyata nuansa resto prasmanan dan gak asik buat nongrong plus buat foto-foto juga. 'Kegilaan kami bisa dilihat di sini
Tak kurang rujukan, kita pun muter-muter sampai belakang amplaz dan menemukan rumah makan, tapi saya apa nama rumah makannya, yang jelas menunya oke punya dan saat itu kita ga langsung balik lantaran harga yang di atas rata-rata, kan ada yang ngebosin hehe. Sebelum hidangan datang, lagi-lagi kita tak lupa mengabadikan di lensa foto.
Nah, yang paling gres ya di acara nikahan Kmon, abis akad nikah berlangsung, aku, hesti, dita dan dian langsung berfoto-foto di karpet merah tempat among tamu, padahal jelas-jelas pengantinnya belum datang, ck ck ck sempat-sempatnya yah. Belum selesai sampai disitu, waktu sesi pemotretan dengan pengantin pun –kami yang sebenarnya ga dapat jatah foto pascaakad pun dengan pede-nya naik panggung untuk foto bareng. Pun sesi foto resepsi kita juga tak melewatkan foto dengan latar belakang anak-anak ekspresi yang sedang difoto. Sayang kebersamaan kita yang relatif singkat itu minus dihadiri nessy karena lagi berada di luar kota.
Miss u all, so much
Tidak ada komentar:
Posting Komentar