Selasa, 02 November 2010

pasrahkah?

Apakah memang sudah hukum alam, bahwa yang di atas selalu benar dan yang di bawah selalu salah, dan apakah yang salah selalu dianggap salah tanpa ada secuil pun yang baik. Dan apakah proses menuju kebenaran bagi yang di bawah itu tak pernah ada di mata yang atas.

Kalau sudah sampai titik ini, patutkah di pertahankan, jika sekadar jalankan ritme dan mendapatkan kompensasi sementara tak sedikit pun ada rasa nyaman? Pemikiran ini terus berkecamuk hingga pada satu fase di mana aku harus melepaskan rutinitas dan media aplikasi ini. Meski lagi, salah satu cara ini justru jadi bumerang buatku. Bukankah itu adalah risiko yang harus aku terima.

Dalam keadaan terpojok dan terdesak ini, dan sulitnya mereka percaya, tapi aku percaya bahwa Tuhan maha tahu, suatu saat entah bagaimana caranya akan menunjukkan kebenaran itu bahkan tanpa disangka-sangka. Terpenting di mata Tuhan saya jujur. Hanya itu pengobat laraku saat ini.

Semoga badai ini cepat berlalu dan setelahnya aku bisa memetik pelajaran dari peristiwa ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar