Senin, 01 November 2010

cek di klinik baru

Bulan November telah tiba, beberapa hari di bulan oktober ga update blog, seperti biasa banyak sekali masalah pekerjaan yang menyita mood menulis. Sampe2 cerita waktu cek ke dokter juga belum sempat di posting.

Seperti isi posting beberapa waktu lalu tentang susahnya mencari dokter dan klinik yang sreg di hati. Akhirnya saya mencoba klinik baru karena rekomendasi yang datang dari beberapa kawan meyakinkan saya untuk mencoba periksa ke Klinik Adinda dengan dr. Diah di bilangan Godean. What? jauh banget ya, rumah di concat tempat periksa di Godean. Tapi mau bagaimana lagi daripada dekat tapi tidak nyaman? Oya kliniknya masih bangunan baru, nyaman dan

Setelah sehari sebelumnya mendaftar, saya mengantungi nomor urut 17 dan diperkirakan mulai periksa selepas maghrib. Saya dan suami pulang kerja sambil jalan2 dulu terus makan di angkringan sambil menunggu waktu periksa. Kemudian daftar baru, cek tensi (turun jadi 100/70) dan cek berat badan yupii naik dari 57 ke 59,9, padahal masih sering muntah lho.

Tak lama kemudian saya pun dipanggil menuju ke ruang periksa. Konsultasi seputar usia kehamilan dan keluhan yang dirasakan selama hamil. Dokter juga tanya apakah sebelumnya pernah periksa atau belum. Pertama kali masuk, sudah terjalin obrolan yang interaktif, tidak satu arah. Selesai tanya2 saya diminta periksa USG untuk ngecek keadaan si dedek.

Wah si dedek dah keliatan, kepalanya nyendul2 lucu banget, tapi terlihat seperti jauh sekali gak langsung kelihatan. Tampaknya dokter tahu dan menjawab gumamanku. "Oh ini karena rahim ibu agak retro ya atau istilahnya retrofleksi (rahim menghadap ke belakang). Olala kok aku baru tahu yah, aku pun terlihat kaget tapi ditenangkan oleh dokter lagi. "Gapapa kok bu nanti kalau bayinya sudah besar, rahim juga menghadap ke depan, lagipula ini normal 60 persen perempuan Indonesia rahimnya retro.

Oya sayang sekali si dedek juga gak bisa diukur panjang badan, soalnya terhalang oleh ari-ari, gpp ya dek yang terpenting overall si dedek sehat dan normal. Waktu nulis resep vitamin, dokter juga masih ngajak ngbrol dan ngasih kita kesempatan tanya2. "Ibu jangan kaget ya, kalau nanti orang2 di sekitar ibu bilang hamilnya kok kecil, karena kalo orang badannya tinggi memang besar perutnya tidak terlalu tampak"

Di akhir konsultasi, dokter juga menyarankan agar jangan terlalu terpengaruh orang2 di sekitar yang memberi saran mengenai kehamilan,apalagi mereka bukan dengan latar belakang medis. Yang tau benar keadaan kandungan kita kan kita dan dokter yang memeriksa kita. Alhamdulillah, sepertinya saya cocok periksa ke Klinik Adinda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar