
Semua bermula dari rasa kaget, shock atau apa ya bisa mewakili rasa hati, saya nyarus tak bisa mendefinsikannya. Semua terjadi di luar kuasa pikir saya saat itu. Ibarat sebuah drama, rasanya seperti tersambar kilat tak terlihat tapi sampai dalam hati.
Seorang kawan, yang saya merasa saya dekat, lumayan intens berkomunikasi, tampaknya tak memiliki masalah yang prinsipil, kini menjauh tanpa sebab. Saya pikir ia memang sedang ingin "sendiri". Nyatanya belakanga ini saya dapat kabar yang cukup membuat saya tak bisa tidur lantaran memikirkan hal ini.
Saya tak hendak menuliskan kata-kata yang saya tak percaya itu mengalir dari bibirnya, buat apa? tokh tak akan pernah bisa ditarik kembali bukan? Biarkan saja, saya coba evaluasi pada diri saya, apa iya apa yang saya lakukan persis sama yang jadi keluhannya.
Selama ini saya berusaha semampu saya berjalan dengan pemikiran yang saya anggap benar. Namun, itu saja ternyata belum cukup, karena ada banyak hal yang tak cukup hanya kita melakukan sesuatu yang menurut norma pergaulan menjadi benar. Ada banyak hal yang ternyata salah, dan sayangnya saya mungkin alpa menyadarinya.
Kembali lagi pada idiom klasik bahwa, kita tak bisa berharap semua orang menyukai apa yang kita lakukan atau bahkan kita tak melakukan apapun belum tentu pula orang suka. Itu mansuaiwi, dan saya hanya harus belajar lebih dalam lagi makna penerimaan. Ya menerima ketika apa yang saya harap atau lakukan bisa bermanfaat bagi orang lain, alih-alih jadi manfaat malah sebaliknya.
Dalam hati sempat berontak, kenapa saya? Apa salah saya padanya? Its so deep hurt adalah saat kita salah tapi tidak diingatkan. Jawabannya ternyata hanya satu, teman: Chemistry. Iyaps karena di antara kami memang tak adachemistry, atau bisa jadi hanya saya yang merasa antara kami ada chemistry namun ternyata dia tidak ada. Saya patah hati, bertepuk sebelah tangan.
Andai chemistry itu ada mungkin tak ragu buat mengingatkan, Andai mau saja membuka ruang dan merasakan kata hati mungkin kita masih bisa saling diam tinimbang menyakiti meski secara tidak langsung. Ah, tapi mau sebagaimanapun kita berharap, chemistry tidak bisa dipaksa, ia datang begitu saja bahkan tanpa pernah kita bayangkan sebelumnya. Begitu kita merasa cocok, yess i get it.
Maka biarkan saja saat ini kita membawa masing-masing kesan, apapun itu. Saya sudah menyampaikannya meski hanya lewat diary maya ini, entahlah mungkin saya terlampau pengecut dan mungkin pula karena chemistry hanya dari satu sisi.
Apa yang saya sampaikan ini berasal dari hati, dan semoga apa yang berasal dari hati akan sampai ke hati pula.
#sebuah kisah dan warna pertemanan
Pic taken from: http://www.gettyimages.com/Search/Search.aspx?contractUrl=2&language=en-US&family=creative&assetType=image&clarification=friendship%3A60156&excludenudity=true&p=friendship#3
kalo sama akuuu klop ya maaakkk, kaya botol dan tutup nya, ada bunyi "klik"
BalasHapus#pelluuuukkkk
itu masih ada che-Mistry.. belum klop lho, masih ada misterinya.. haha
BalasHapus