Rabu, 07 Oktober 2015

XL, Bikin Gemes dan Ketagihan

Dear XL...

Jujur saja, saya kurang paham detail kapan pertama kali pakai provider XL, yang selalu saya ingat kali pertama punya handphone, lebih tepatnya dibelikan sih sama Bapak. HP yang saat itu termasuk "barang" wah dengan harga provider masih melambung.

Dan ternyata Bapak yang setia pakai XL hingga kini juga ngasih saya H + sim card XL. Saat itu Bapak ngasih kejutan sekitar medio tahun 2003, lama juga yah. Nomer XL perdana saya: 0817486861.

Rasanya speechless, karena dengan HP dan nomer baru saya yang kala itu lagi ngefans sama kakak kelas jadi merasa 'dekat' karena bisa misscall dan sms. "Life with XL"  dimulai dari titik ini. Kegiatan kuliah dan organisasi menjadi lebih mudah dengan XL. Rasanya saya semakin dekat dengan teman-teman yang jauh karena ibisa kapan saja telpon atau SMS mereka, maklum anak rantau.

Waktu berlalu dan HP kesayangan saya hilang diambil orang yang entah siapa, rasanya saat itu gemes dan nyesek, HP dari bapak berakhir di tangan orang lain. Otomatis kartuku pun ikut hilang, sayangnya dulu belum ada info jika kartu hilang bisa diurus, entah saya yang gak gaul sepertinya.




Dear XL...

Maafkan, karena saya tergoda dengan tawaran nomer cantik dari provider sebelah, membuat saya akhirnya berpaling memakainya hingga bertahun-tahun....

Sampai kemudian muncul yang namanya Smartphone, mulai Blackberry hingga Android membuat saya pun galau memilih kartu apa sih yang hemat dan cocok untuk smartphone, sampai mencoba dua kartu yang keduanya tak cukup memuaskan. Pertama, tentu saja mahal, kedua sinyal kadang tak bersahabat.

Nah, di tengah kegalauan itulah, ada seorang kawan pengguna XL yang menyarankan saya pindah haluan ke XL. Awalnya saya ragu, karena yang saya tahu signal XL gak menjangkau banyak tempat, apalagi buat pekerjaan saya yang kadang sering jalan-jalan, provider yang sinyalnya oke sangat dibutuhkan.

Tapi, apa salahnya coba beli kartu perdana. Saya lepaskan kartu lama dan tepat tahun 2014 awal saya pun officially menggunakan kartu pra bayar XL untuk aktifkan layanan Facebook, Blackberry Instant Messenger dan Whatssap Messenger. Menggunakan dua jalur komunikasi chat itu memudahkan kegiatan saya yang saat itu membuka bisnis online.

Terasa banget dengan kehadiran paket Hot Road 3 G dan pilihan fitur mulai dari harian, mingguan hingga bulanan memudahkan saya memilih dan menyesuaikan dengan kebutuhan. Jangkauan yang kuat, sinyal yang makin kuat dan kecepatan komunikasi menjadi paket lengkap "Life with XL".

Dear XL...

Tahun 2015 mulai tren Instagram dan Path, semakin banyak netizen yang punya akun tersebut untuk keperluan pekerjaan, petemanan, komunitas dan tentu saja eksis di jagat maya. Well, untuk merambah promosi pun saya ikut membuat akun itu.

Di Medio 2015 pekerjaan saya mulai fokus ke passion lama saya yaitu menulis, kesempatan untuk menjadi bagian dari tim portal online perempuan membuat akses saya pada Smartphone dan providernya pun semakin intens.

Bayangkan ritme kerja saya yang harus pastikan naik berita mulai dari pukul 06:00 sampai 22:00 belum lagi jika ada berita-berita on the spot yang butuh segera rilis. Semua itu bisa saya kerjakan melalui smartphone dengan paket data XL yang super cepat.

Bayangkan seharian dan nyaris 24 jam smartphone saya aktif untuk melakukan kerja-kerja koordinasi dan mengakses berbagai informasi. Pekerjaan saya semakin dimudahkan dengan memakai layanan paket data XL, social media mulai dari WA, BBM, Path, IG, email, blog, CMS kerjaan sampai telpon dan sms pun bersama XL "Life with XL"

Dear XL....

Mungkin benar yang banyak orang bilang bahwa terkadang cinta bisa hadir karena benci, pun dengan saya yang sempat apatis dengan XL, ternyata pada kenyataannya hingga detik ini pun saya tak bisa lepas dari kartu XL, dan mungkin besok dan seterusnya tetap menggunakan kartu paket data XL. We never know."Life with XL"






1 komentar:

  1. Memang, kisah kasih dengan operator berbeda-beda. Bahkan, sejak saya tau "jempol". Habis itu, pindah ke si Merah. Sampe sekarang. Sempat ditemani si kuning, tapi sering kecolongan.

    Saya menemukan blog Anda, (boleh saya memanggil Bu Ecka, begitu?) saat men-tag "Pizza"... dan muncul blog ini. Salam Pizza... saya pun sedang belajar membuat pizza, yang dua tahun lalu Bu Ecka posting di blog ini. Salam...

    BalasHapus