Senin, 15 November 2010

big decision

Seperti postingan saya beberapa waktu lalu, setelah melalui masa perenungan dan diskusi dengan beberapa kawan yang dapat saya percaya (mereka dukung sepenuhnya), akhirnya saya tegas mengambil keputusan besar ini.

Keputusan untuk melepaskan apa yang sudah saya anggap seattle selama ini, keputusan yang saya pikir bisa membuat saya tak pindah ke lain 'hati' dan keputusan yang memberikan kesempatan saya pada hal-hal baru.

Jujur, awalnya memang berat, tapi alasan yang saya ajukan tidaklah main-main karena berkaitan dengan eksistensi dan kemampuan saya. Bagi saya itu sudah harga mati yang sudah tidak dapat ditawar-tawar lagi.

Mungkin bagi orang-orang yang tidak mengetahui alasan kuat saya, akan berpikir menyayangkan keputusan ini, pun orang tua saya yang sepertinya terkejut mendengar pengakuan saya.

Tapi sekarang saya sudah independen bukan, segala sesuatu yang saya jalani termasuk pilihan aktualisasi jelas hanya saya bisa memtuskan. Orang tua, suami dan kawan hanya sebagai pihak eksternal yang bisa melihat persoalan ini secara objektif.

Berpijak pada keyakinan bahwa di luar sana msih banyak hal yang belum saya lakukan secara maksmial. Saya yakin kesempatan selalu ada jika kita mau dan mampu mencarinya.

Kemungkinan besar untuk sementara soal aktualisasi yang sifatnya permanen akan saya tangguhkan karena saya mau fokus pada kehamilan dan calon bayi saya sampai beberapa waktu pascamelahirkan. Waktu luang saya di rumah akan saya gunakan untuk melakukan hal yang lama tidak saya sentuh. So, tunggu tanggal mainnya saja :)

1 komentar:

  1. Mbak Eka resign yak?? selamat menunggu kelahiran dedek ya mbak :D

    BalasHapus