Rabu, 27 Juli 2011

curhat tentang ASI

ngomong soal ASI, memang gak ada habis-habisnya. Seperti yang pernah saya posting di sini, jika produksi ASI saya bermasalah agaknya sampai sekarang masih menjadi beban pikiran saya. Padahal katanya salah satu unsur agar ASI lancar ialah pikiran ibu yang santai dan positif thingking.

Apalagi jika lingkungan sekitar kurang bisa memberikan rasa empat atau bahkan merasa dirinya lebih beruntung dan tidak memberikan solusi yang bermanfaat. Awalnya sih sederhana, dari status yang kuunggah di situs jejaring sosial mengenai imunisasi. Tapi yang namanya obrolan kan mengalir, ya udah akhirnya sampai ngomong soal ASI.

Overall, semua kawan yang komen sih positif dan supporting aku, tapi entah kenapa kok ada kawan yang update status tentang masalahku langsung mention namaku. Nah itu yang bikin aku rada gimana gitu harusnya kan obrolan kaya gini sifatnya personal bukan dipublishkan. Isinya kok kaya gimana gitu ya, semacam mem-praise diri sendiri. Tapi ah sudahlah untuk apa dipusingkan, tokh wajar saja jika ia seperti itu, aku mau menanggapi bagaimana juga bingung.

Aku coba tanamkan saja bahwa kata2 di statusnya itu semacam semangat agar aku lebih progres lagi dalam memberikan ASI buat my lil attar. Aku takut jika dipikirkan malah akan berpengaruh ke produksi ASI-ku. Beruntung punya suami yang terus mensuggest dan mensupport aku agar bisa memberikan yang terbaik buat lil attar.

Ya setidaknya juga dari pengalaman ini aku belajar bahwa memang menjadi ibu itu bukan perkara mudah, gak ada lembaga pendidikan yang mengajarkan bagaimana menjadi seorang ibu, semua butuh proses yang ga mudah dan sebentar. Aku juga belajar agar tidak langsung menjudge pada permasalahan2 ibu-ibu muda, bisa jadi kita gak jauh lebih baik dari mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar